Meskipun akhir-akhir ini budidaya jamur sudah mulai membooming, tetapi karena permintaan pasar yang cukup tinggi maka usaha ini masih sangat layak untuk terus di kembangkan. Selain memiliki nilai ekonomis tinggi jamur juga memiliki nilai gizi yang lumayan bagus dalam kaitanya untuk anti kolesterol dan penderita penyakit diabetes.Ini kandungan gizi jamur yang saya ambil dari gizi.net :
Rata-rata jamur mengandung 19-35 persen protein. Dibanding beras (7,38 persen) dan gandum (13,2 persen), ia berkadar protein lebih tinggi. Asam amino esensial yang terdapat pada jamur, sekitar ada sembilan jenis dari 20 asam amino yang dikenal. Yang istimewa 72 persen lemaknya tidak jenuh, jamur juga mengandung berbagai jenis vitamin, antara lain B1 (thiamine), B2 (riboflavine), niasin dan biotin. Selain elemen mikro, jamur juga mengandung berbagai jenis mineral, antara lain K, P, Ca, Na, Mg, dan Cu. Kandungan serat mulai 7,4-24,6 persen sangat baik bagi pencernaan. Jamur mempunyai kandungan kalori yang sangat rendah sehingga cocok bagi pelaku diet.
Hasil studi di Massachusett University menyimpulkan bahwa riboflavin, asam Nicotinat, Pantothenat, dan biotin (Vitamin B) masih terpelihara dengan baik meskipun jamur telah dimasak. Hasil penelitian dari Beta Glucan Health Center menyebutkan bahwa jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mengandung senyawa Pleuran (di Jepang, jamur tiram disebut Hiratake sebagai jamur obat), mengandung protein (19-30 persen), karbohidrat (50-60 persen), asam amino, vit B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (Niacin), B5 (asam panthotenat), B7 (biotin), Vit C dan mineral Calsium, Besi, Mg, Fosfor, K, P, S, Zn. Dapat juga sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, dan antioksidan.
Para peneliti dari Ujagar Group (India) menyampaikan, bahwa jamur tiram memiliki nilai nutrisi yang sangat bagus dengan alasan: 100 persen sayuran dan bersih; mengandung protein tinggi dan kaya vitamin-mineral; rendah karbohidrat, lemak dan kalori; bagus untuk liver, pasien diabetes, dan menurunkan berat badan; berserat tinggi membantu pencernaan; antiviral dan antikanker; mudah memasaknya dan mudah dicerna; dan jamur tiram merupakan jamur yang paling enak rasanya dibanding jamur pangan lainnya.
Dari hasil penelitian Departemen Sain, Kementerian Industri Thailand, jamur tiram (Oyster mushroom) mempunyai kandungan: protein 5,94 persen, karbohidrat 50,59 persen, serat 1,56 persen, lemak 0,17 persen, abu 1,14 persen. Per 100 gram jamur tiram segar, mengandung 45,65 kalori, 8,9 miligram (mg) kalsium, 1,9 mg besi, 17,0 mg fosfor, 0,15 mg vitamin B-1, 0,75 mg vitamin B-2, dan 12,40 mg Vitamin C. Jamur juga mengandung folic acid yang cukup tinggi, konon mampu menyembuhkan anemia.
Sebagai perbandingan, tempe yang terbuat dari kedelai yang kaya serat dan juga sebagai sumber berbagai nutrien seperti calsium, Vitamin B, dan besi, mempunyai kandungan sebagai berikut: kalori 204, protein 17 gram, lemak 8 gram, karbohidrat 15 gram, calium 80 mg, Fe (Besi) 2 mg, dan Zn 0,2 mg.
Bisa dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram dan Vitamin C-nya juga 0,0 gram. Maka, kandungan gizi jamur masih lebih komplet sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan.
Kutipan diatas saya ambil dari gizi.net yang lebih berkompeten dalam masalah gizi.
Sejak saya kecil jamur juga telah menjadi makanan favorit warga masyarakat kampung kami, tetapi jamur yang kami konsumsi adalah jamur alam seperti jamur Barat, jamur kidang, jamur trucuk, jamur pari, jamur cepagi dan lain-lain (mungkin beberapa daerah lain menggunakan nama berbeda untuk jamur yang sama).
Untuk saat ini melihat situasi pasar usaha jamur yang paling tepat adalah jenis tiram putih dan jamur merang, alasanya adalah sebagai berikut, jamur tiram sekarang sudah banyak diolah salah satunya menjadi jamur crispy, selain itu harganya yang ekonomis menjadi favorit bagi masyarakat menengah, standar harga di wilayah kami (magelang) adalah antara 8rb sampai 10rb per kilo.
Untuk jamur merang pasaran terbesarnya adalah untuk rumah makan, restaurant, catering, chinese food dan sebagainya, karena sebagian besar makanan resto ataupun chinesefood jika menggunakan jamur akan lebih banyak menggunakan jamur merang, untuk soal harga memang lebih tinggi daripada jamur tiram, tetapi jika kita akan mulai usaha jamur merang sebaiknya kita melakukan riset pasar terlebih dahulu, sekarang juga telah ditemukan metode-metode baru untuk media jamur merang, seperti kardus dll.
Oke semoga info ini memberikan manfaat buat teman-teman semua, nb: saat nulis ini saya juga sedang makan jamur.. hehehe:) happy blogging.
Judul : Budidaya Jamur Ternyata Masih Memiliki Peluang Luas
Deskripsi : Meskipun akhir-akhir ini budidaya jamur sudah mulai membooming, tetapi karena permintaan pasar yang cukup tinggi maka usaha ini masih sangat...